March 31, 2013

Liburan ke Kantou: Hari 1 pagi hari – Perjalanan Jakarta-Narita-Toukyou (bagian 2)


Tulisan tentang hari pertama ini meliputi perjalanan saya dari Jakarta ke Toukyou.


...Lanjutan dari bagian 1

Penerbangan CGK-NRT dengan GA 884

9 Maret 2013, hari yang saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Saya jadi ingat lagu super sedihnya レミオロメン (Remioromen) berjudul 3月9日 (Sangatsu Kokonoka, 9 Maret) yang jadi soundtrack drama 1リットルの涙 (Ichi Rittoru no Namida, 1 Liter Air Mata). Tapi ini bukan saatnya bersedih, karena Jepang adalah negara yang akan membuat semua orang menjadi gembira ^_^

Kami berempat berkumpul jam 21:00 di terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta (CGK), berangkat menuju Bandara Narita (NRT) dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 884.

Saya lihat ada beberapa perubahan di terminal keberangkatan internasional CGK sejak saya terakhir kesini dua tahun lalu. Seperti biasa, kami check-in di counter Garuda, membayar airport tax untuk keberangkatan internasional sebesar Rp150.000 dan memasukkan bagasi. Berikutnya, kami dijadikan 'kelinci percobaan' untuk mengetes fitur autogate baru yang ada di pemeriksaan imigrasi CGK. Jadi, paspor kita akan discan terlebih dahulu oleh petugas, lalu sidik jari kita akan diambil untuk dicocokkan dengan identitas pada paspor. Boarding pass dan paspor kita akan ditulis "autogate" dan kita akan diarahkan menuju ke gerbang otomatis yang letaknya ada di sebelah kanan jalur imigrasi konvensional. Setelah masuk ke autogate tersebut, kita tinggal melakukan proses yang sama persis, scan paspor pada scannernya, scan sidik jari, lalu lihat ke kamera. Apabila berhasil, autogate akan terbuka dan kita tidak perlu lagi mengantri pada pemeriksaan imigrasi konvensional ^_^

Layout baru keberangkatan internasional Bandara Soekarno-Hatta, pemeriksaan barang bawaan langsung dilakukan di ruang tengah terminal

Memasuki terminal keberangkatan saya juga lihat ada yang beda. Pemeriksaan untuk barang bawaan yang dibawa ke kabin dilakukan di ruang tengah terminal, kalau dulu kan pemeriksaannya dilakukan di masing-masing gate.

Jam 23:30 UTC+7, pesawat GA 884 berangkat dari CGK menuju NRT. Lama perjalanan sekitar 7 jam, jadi perkiraan pesawat tiba di NRT jam 09:00 UTC+9 (waktu Jepang 2 jam lebih awal dari waktu Indonesia Barat). Karena sudah tengah malam, kami pun bermalam di pesawat. Pada penerbangan ini Garuda memberikan selimut dan eyepatch agar tidur bisa makin nyenyak.

Menu makan pagi di GA 884

Di pagi hari, kami diberikan sarapan pagi oleh Garuda. Ada dua pilihan menu makanan pagi, yaitu menu ala Indonesia dan ala Jepang. Udah ketebak dong saya akan pilih menu yang mana? :P Menu makanan pagi ala Jepang terdiri dari nasi dengan lauk fillet ayam dan sayuran, salad, buah-buahan, roti dan tidak lupa susu favorit khas Jepang, ヤクルト (Yakuruto, Yakult) :) Gak ada yang istimewa sih dari menu ini, tapi lumayan lah bisa untuk mengisi energi untuk perjalanan hari pertama.

In-flight Entertainment di GA 884

Sehabis makan, saya nyalain layar monitor dan setel satu-satunya film anime yang tersedia pada bulan Maret, yaitu 星を追う子ども (Hoshi wo Ou Kodomo, Anak yang Mengejar Bintang). Film anime produksi コミックス・ウェーブ・フィルム (CoMix Wave Films) tahun 2011 ini adalah film terbaru buatan 新海誠 (Makoto Shinkai). Sayangnya film ini ternyata berdurasi 2 jam, padahal 1 jam lagi pesawat akan sampai di NRT. Akhirnya terpaksa deh harus saya lanjutin nontonnya di perjalanan pulang ke CGK. Review anime ini akan saya tulis di bagian terakhir dari tulisan ini.

GA 884 di terminal 1 Bandara Narita

Tanggal 10 Maret 2013, jam 09:00 UTC+9, pesawat GA 884 mendarat di terminal 1 成田国際空港 (Narita Kokusai Kuukou, Bandara Internasional Narita). Antrian di imigrasi bandara cukup panjang karena banyaknya pesawat yang mendarat di Narita pada pagi hari, tetapi proses pengecekan di imigrasi berlangsung dengan sangat cepat. Kita tinggal menyerahkan paspor dan form warga negara asing yang sebelumnya diberikan dan sudah kita isi di atas pesawat, berikutnya cek sidik jari, selesai deh. Setelah ambil koper, kami langsung menuju ke 成田空港駅 (Narita Kuukou Eki, stasiun Bandara Narita) yang terletak di basement dari terminal 1 bandara Narita.

Sekilas tentang Jepang

Jepang merupakan negara kepulauan yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah timur, dan termasuk salah satu negara yang paling menguasai dunia. Jepang sangat terkenal dengan kemajuan teknologinya, hal ini bisa terlihat dari banyaknya mesin-mesin yang memenuhi hampir semua tempat di Jepang mulai dari vending machine sampai ke kereta tanpa masinis. Jepang juga terkenal akan keindahan alamnya dan sangat merawat budaya aslinya, yang membuat negara ini seperti sebuah paradoks, karena merupakan perpaduan antara kecanggihan teknologi dengan budaya masa lampau. Contohnya kuil dan taman yang berada di antara belantara gedung pencakar langit, menurut saya luar biasa bagaimana Jepang bisa menggabungkan kedua hal yang kontras ini :)

Tapi, masyarakat Jepang juga terkenal akan ketidaksukaan mereka terhadap warga negara asing. Kata "外人" (gaijin, orang asing) sudah memiliki konotasi sangat negatif dalam percakapan sehari-hari. Salah satu penyebabnya yaitu karena orang asing lah yang menghancurkan negara Jepang pada Perang Dunia II. Penyebab lainnya adalah orang Jepang memiliki rasa sangat bangga akan negaranya, yang menyebabkan mereka agak tertutup dengan bangsa lain.

Saya membantah tentang hal tersebut karena selama saya di Jepang, saya belum pernah merasakan adanya kebencian orang Jepang terhadap orang asing. Yang saya rasakan, mereka sangat ramah dan dengan sukarela mau membantu orang lain, tidak peduli apakah itu orang Jepang atau orang asing yang mereka bantu. Beberapa pengalaman tentang keramahan dan kepedulian orang Jepang ini akan saya ceritakan di tulisan bagian berikutnya.

Patuhilah seluruh aturan yang berlaku di Jepang karena kita adalah tamu di negara mereka

Yang terpenting, kita sebagai orang asing harus menghargai budaya mereka. Karena kita berkunjung ke negara mereka sebagai tamu, maka hargailah budaya dan aturan-aturan yang berlaku disitu. Kalau kita berlaku dengan baik, mereka pasti juga akan menerima dan memperlakukan kita dengan baik ^_^

Seperti kebanyakan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya, kemampuan orang Jepang dalam berbahasa Inggris bisa dibilang sangat buruk. Bahkan sebagian orang Jepang akan 'kabur' apabila ada orang yang bertanya kepada mereka dengan bahasa Inggris. Tapi tenang aja, walaupun kita gak ngerti bahasa Jepang, kecil kemungkinan kita akan nyasar di Jepang. Sebagian besar petunjuk, peta, dan signage di Jepang sudah ada tulisan latinnya (bahasa Inggris), dan pastinya dibuat dengan sangat lengkap dan jelas. Petunjuk-petunjuk tersebut juga diletakkan di seluruh tempat, bahkan dengan jarak yang sangat berdekatan. Pemberitahuan dengan suara di stasiun pun juga sudah ada terjemahan bahasa Inggrisnya.

Apabila benar-benar dibutuhkan untuk bertanya kepada orang Jepang, cobalah untuk mencari petugas atau polisi. Kalau memang harus bertanya kepada orang biasa, carilah orang yang sepertinya sedang tidak terburu-buru, kemungkinan besar orang yang lagi gak mengejar waktu akan dengan senang hati menjawab pertanyaan kita walaupun harus menjelaskan dengan bahasa tubuh. Atau tanyalah kepada orang berumur muda (pelajar/mahasiswa), biasanya mereka dapat mengerti bahasa Inggris dengan cukup baik. Sapa mereka dengan ucapan すみません (sumimasen, mohon maaf/permisi) sebagai pembuka. Akan lebih baik lagi kalau kita bisa mengerti kata-kata dasar dalam bahasa Jepang, orang Jepang biasanya akan lebih hormat kepada orang asing yang mengerti bahasa Jepang :)

Masyarakat Jepang juga terkenal dengan kedisiplinannya, mereka menaati semua aturan dan juga sangat tepat waktu. Jadi jangan kaget melihat orang-orang berjalan dengan sangat cepat di jalan maupun di stasiun untuk mengejar waktu, tetapi di saat mereka mengantri tidak ada yang saling serobot.

Ibukota dari Jepang, 東京都 (Toukyouto, kota Tokyo) merupakan kota dengan biaya hidup termahal di dunia. Sebagai contoh, harga minuman kaleng/botol yang dijual di vending machine berkisar antara ¥100-¥150, harga makanan berupa 弁当 (bentou, kotak makan) yang dijual di コンビニ (konbini, singkatan dari convenience store, yaitu sebutan untuk minimarket seperti 7-Eleven, Family Mart, atau Lawson) berkisar antara ¥200-¥400, dan harga set makanan di restoran 'low-end' seperti 吉野家 (Yoshinoya) berkisar antara ¥300-¥500. Biar gampang mengubah nilai Yen ke Rupiah, cukup tambahkan dua angka nol di belakang nilai Yen tersebut. Walaupun harga-harga di Toukyou sangat mahal, tapi saya bisa selamat hidup di kota ini dengan menyisakan uang sekitar ¥20000. Berarti saya menghabiskan sekitar ¥80000 selama di Jepang (saya membawa uang sejumlah ¥100000), rata-rata ¥10000 per hari, sesuai dengan hitungan awal saya. Padahal saya sudah belanja banyak barang dan juga bepergian ke bermacam-macam tempat termasuk Toukyou Disney Resort dengan harga tiket ¥10700. Cukup mengejutkan juga bagi saya, karena gak semahal yang saya kira :) Biaya ini masih mungkin banget bisa ditekan kalau kita gak belanja barang/oleh-oleh yang banyak, jadi jangan terlalu takut untuk pergi ke Jepang bagi yang memiliki keterbatasan budget.

Memilih transportasi kereta terbaik dari bandara: JR Narita Express dan Keisei Skyliner

Seperti bandara Soekarno-Hatta yang berlokasi di luar Jakarta (Tangerang), bandara Narita juga sebenarnya tidak terletak di dalam kota Toukyou. Bandara ini berlokasi sangat jauh, sekitar 60 km di sebelah timur kota Toukyou, yaitu di dekat 成田市 (Naritashi, kota Narita), 千葉県 (Chibaken, prefektur Chiba). Karena jaraknya yang sangat jauh, waktu yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan dari bandara Narita ke pusat kota Toukyou ataupun sebaliknya sangat lama.

Ada beberapa cara untuk mencapai kota Toukyou dari bandara Narita, yaitu dengan kereta, bis, dan taksi. Kita gak mungkin naik taksi, kecuali kita punya banyak uang untuk dibuang. Perjalanan menggunakan taksi dari bandara Narita ke pusat kota Toukyou tarifnya bisa mencapai ¥15000. Bagi saya, uang segitu banyak mending dipake untuk keperluan lain deh... :/ Sedangkan dengan naik bis リムジンバス (Rimujin Basu, Limousine Bus) membutuhkan tarif yang lebih mahal dari kereta (¥3000) dan juga waktu tempuh yang lebih lama, sekitar 90 menit. Jadi moda transportasi yang paling efektif (menurut saya) adalah dengan menggunakan kereta.

Terdapat 2 jenis pilihan transportasi kereta dari bandara Narita menuju kota Toukyou, yaitu kereta lokal dan kereta ekspres. Kereta lokal adalah kereta komuter (kursi saling menghadap aisle) dengan headway yang cepat, harga yang relatif murah, tetapi waktu tempuhnya lama karena kereta lokal akan berhenti di tiap stasiun. Kereta ekspres adalah kereta super cepat yang untuk menaikinya membutuhkan pemesanan kursi (dan tentunya harga yang lebih mahal), tetapi jumlah perjalanannya terbatas, tidak setiap waktu ada.

Ada dua perusahaan operator yang mengoperasikan kereta ke bandara Narita, yaitu JR (Jei Aaru) dan 京成 (Keisei). Untuk kereta lokalnya, JR memiliki エアポート成田 (Eapooto Narita, Airport Narita), Keisei memiliki 京成本線 (Keisei Honsen, Jalur Utama Keisei). Sedangkan kereta ekspres JR adalah 成田エクスプレス (Narita Ekusupuresu, Narita Express, biasa disingkat N'EX) dan kereta ekspres Keisei adalah スカイライナー (Sukairainaa, Skyliner).

Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut mengenai keempat rute kereta bandara ini, peta jalurnya bisa dilihat di situs bandara Narita. Di peta tersebut ada empat garis rute kereta bandara Narita: Garis orange dan merah muda adalah rute Skyliner, garis biru adalah rute Keisei Honsen, garis hitam adalah rute Airport Narita, dan garis merah tua adalah rute N'EX. Secara garis besar, rute Keisei melewati daerah utara (Narita-Kamagaya/Funabashi-Aoto-Ueno) dan rute JR melewati daerah selatan (Narita-Chiba-Toukyou-Yokohama). Dilihat dari rutenya, JR memiliki rute yang agak memutar ke daerah selatan (Chiba) sedangkan Keisei memiliki dua rute yang langsung mengarah ke kota Toukyou, yang berarti dengan menggunakan kereta JR waktu tempuhnya juga lebih lama dibandingkan menggunakan kereta Keisei.

Kereta JR dari stasiun Narita Kuukou memiliki tiga tujuan:
  1. Tujuan selatan: 成田空港 (Narita Kuukou) » 成田 (Narita) » 千葉 (Chiba) » 東京 (Toukyou) » 品川 (Shinagawa) » 横浜 (Yokohama) » 大船 (Oofuna) dengan melewati jalur rel 成田線 (Naritasen), 総武快速線 (Soubu Kaisokusen), dan 横須賀線 (Yokosukasen). Rute ini dilewati oleh N'EX dengan tujuan akhir Oofuna, sedangkan Airport Narita berjalan lebih jauh lagi melewati Oofuna sampai ke 久里浜 (Kurihama).
  2. Tujuan barat: 成田空港 (Narita Kuukou) » 成田 (Narita) » 千葉 (Chiba) » 東京 (Toukyou) » 新宿 (Shinjuku) » 八王子 (Hachiouji) » 高尾 (Takao) dengan melewati jalur rel 成田線 (Naritasen), 総武快速線 (Soubu Kaisokusen), 山手線 (Yamanotesen), dan 中央本線 (Chuuou Honsen). Rute ini dilewati oleh N'EX dengan tujuan akhir Takao.
  3. Tujuan utara: 成田空港 (Narita Kuukou) » 成田 (Narita) » 千葉 (Chiba) » 東京 (Toukyou) » 新宿 (Shinjuku) » 池袋 (Ikebukuro) » 大宮 (Oomiya) dengan melewati jalur rel 成田線 (Naritasen), 総武快速線 (Soubu Kaisokusen), 山手線 (Yamanotesen), dan 湘南新宿ライン (Shounan Shinjuku Rain). Rute ini dilewati oleh N'EX dengan tujuan akhir Oomiya.
Tarif normal (dengan Airport Narita) untuk perjalanan dari stasiun Narita Kuukou/Kuukou Dainibuil ke stasiun Toukyou adalah ¥1280. Apabila kita menggunakan kereta ekspres (N'EX) akan dikenai tarif ekspres sebesar ¥1660 (total ¥2940). Sedangkan untuk gerbong khusus, グリーン車 (Guriinsha, Green Car) dikenai tarif tambahan lagi sebesar ¥1490. Untuk perjalanan menuju stasiun lainnya tarifnya berbeda-beda sesuai jarak, lengkapnya bisa dilihat di situs JR East (tarif tambahan Green Car sama dan tidak berdasarkan jarak).

Sedangkan kereta Keisei dari stasiun Narita Kuukou memiliki satu tujuan yang sama, yaitu stasiun Keisei Ueno. Ada dua jalur rel yang dilewati oleh kereta Keisei ini, yaitu:
  1. 京成本線 (Keisei Honsen): 成田空港 (Narita Kuukou) » 京成成田 (Keisei Narita) » 勝田台 (Katsutadai) » 京成船橋 (Keisei Funabashi) » 京成高砂 (Keisei Takasago) » 日暮里 (Nippori) » 京成上野 (Keisei Ueno). Rute ini dilewati oleh semua jenis kereta Keisei Honsen.
  2. 成田スカイアクセス (Narita Sukai Akusesu, Narita Sky Access): 成田空港 (Narita Kuukou) » 成田湯川 (Narita Yukawa) » 新鎌ヶ谷 (Shinkamagaya) » 京成高砂 (Keisei Takasago) » 日暮里 (Nippori) » 京成上野 (Keisei Ueno). Rute ini dilewati oleh Skyliner dan kereta アクセス特急 (akusesu tokkyuu, access limited express).
Tarif normal untuk perjalanan dari stasiun Narita Kuukou/Kuukou Dainibuil ke stasiun Nippori/Keisei Ueno adalah ¥1000 dengan menggunakan Keisei Honsen atau ¥1200 dengan menggunakan kereta Keisei Access Tokkyuu via Narita Sky Access. Tarif ekspres untuk Skyliner adalah ¥1200 (total ¥2400). Sama seperti kereta lainnya, tarif untuk perjalanan ke stasiun lainnya juga berbeda berdasarkan jarak, bisa dilihat di situs Keisei.

Untuk waktu tempuh kereta JR, dari stasiun Narita Kuukou ke stasiun Toukyou dengan Airport Narita membutuhkan waktu 90 menit, dengan N'EX membutuhkan waktu 65 menit. Sedangkan waktu tempuh kereta Keisei, dari stasiun Narita Kuukou ke stasiun Keisei Ueno dengan Keisei Honsen membutuhkan waktu 70 menit, dengan Keisei Access Tokkyuu membutuhkan waktu 60 menit, dan dengan Skyliner membutuhkan waktu hanya 45 menit.

Saya rangkum di tabel agar lebih mudah dimengerti:
Operator Kereta Tujuan Waktu tempuh Harga
JR Narita Express Toukyou 65 menit ¥2940
JR Airport Narita Toukyou 90 menit ¥1280
Keisei Skyliner Keisei Ueno 45 menit ¥2400
Keisei Access Tokkyuu Keisei Ueno 60 menit ¥1200
Keisei Honsen Keisei Ueno 70 menit ¥1000

Tempat penyimpanan koper di dalam スカイライナー (Skyliner). Narita Express dan Skyliner memiliki tempat khusus untuk meletakkan koper agar tidak mengganggu kenyamanan penumpang.

Skyliner adalah moda tercepat dari Narita Kuukou ke pusat kota Toukyou, dengan harga yang juga lebih murah dari N'EX. Tetapi Skyliner hanya melayani rute menuju Nippori dan Keisei Ueno, dan untuk melanjutkan perjalanan ke stasiun lainnya kita harus melakukan transfer ke kereta lainnya. Hal ini menjadi pertimbangan, karena apabila kita membawa koper besar, kita harus berpikir berkali-kali untuk naik kereta lokal di kota Toukyou, apalagi di peak hour. Jadi, akan jauh lebih nyaman untuk naik N'EX bagi orang-orang yang membawa bawaan banyak dengan tujuan Toukyou, Shibuya, Shinjuku, Ikebukuro, atau semua stasiun di jalur Yokosuka, Chuuou Honsen, dan Shounan Shinjuku karena kita bisa langsung sampai tujuan tanpa harus melakukan transfer lagi ke kereta lokal.

Suica & N'EX

Bagi orang asing, ada penawaran yang sangat menarik dari JR, yaitu paket Suica & N'EX. Dengan membeli paket Suica & N'EX ini, kita akan mendapatkan tiket Narita Express dan juga kartu Suica (dengan isi saldo ¥1500) hanya dengan harga ¥3500 (atau ¥5500 untuk perjalanan pulang pergi), wow! ^_^ Dan ini gak tergantung jarak lho, jadi perjalanan Narita Kuukou ke Yokohama menggunakan N'EX yang harga normalnya ¥4180 bisa kita dapatkan dengan harga ¥2000 saja.

Vending machine minuman yang bisa dibayar dengan Suica
Sedangkan kartu Suica adalah kartu prabayar yang dikeluarkan oleh JR (sejenis kartu Flazz dari BCA) yang dapat digunakan dimanapun, mulai dari stasiun, konbini, vending machine, sampai loker koin. Suica juga bisa dipakai dan diisi ulang di semua tempat dengan logo kartu prabayar lainnya, seperti PASMO atau TOICA. Suica sangat mempermudah transaksi karena kita gak perlu mengeluarkan uang tunai dan menerima kembaliannya. Kita juga gak perlu lagi membeli tiket kereta secara 'manual' di vending machine, cukup dengan menempelkan Suica di mesin barrier tiket saat masuk dan keluar stasiun, maka saldo di dalam kartu kita akan berkurang sesuai tarif antara kedua stasiun tersebut.

Dengan membeli paket Suica & N'EX, kita akan mendapatkan kartu Suica dengan desain khusus (Japan. Endless Discovery.)

Paket Suica & N'EX hanya bisa dibeli di JR東日本トラベルサービスセンター (Jei Aaru Higashi Nihon Toraberu Saabisu Sentaa, JR East Travel Service Center) yang terletak di terminal 1 dan 2 Bandara Narita dengan syarat memperlihatkan paspor untuk membuktikan bahwa pembeli adalah orang asing.

Sekilas tentang pembelian tiket kereta secara manual

Apabila kita gak punya kartu prabayar Suica, PASMO, dan semacamnya, kita bisa membeli tiket kereta dengan cara manual yaitu membeli lewat vending machine atau lewat loket.

Vending machine tiket di stasiun 大宮駅 (Oomiya)

Cara termudah untuk membeli tiket adalah lewat vending machine. Cari deretan mesin dengan tulisan きっぷ (kippu, tiket), dan di bagian atas mesin tersebut terdapat peta rute dan daftar harganya. Yang pertama harus kita lakukan adalah lihat peta rute tersebut dan cari nama stasiun tujuan kita, kemudian lihat angka yang terdapat di stasiun tersebut. Angka tersebut merupakan harga tiket yang harus kita bayar untuk menempuh perjalanan ke stasiun tujuan kita. Selanjutnya, pilih/input harga tiket yang akan dibeli di mesin, lalu masukkan uang. Uang yang dimasukkan ke mesin bisa menggunakan uang kertas ataupun koin, dan kita juga gak perlu bayar dengan uang pas karena semua vending machine di Jepang bisa kasih uang kembalian. Tiket akan keluar setelah kita melakukan pembayaran, jangan lupa untuk ambil uang kembaliannya kalau kita bayarnya pakai uang lebih.

Tiket sekali perjalanan (single trip) yang dibeli di stasiun 蒲郡 (Gamagoori) seharga ¥320

Mesin barrier tiket di stasiun 舞浜 (Maihama)

Masukkan tiket yang sudah kita beli ke dalam mesin barrier tiket stasiun. Gerbang akan terbuka, dan tiket tersebut akan muncul di sisi ujung dari mesin barrier. Jangan lupa, ambil kembali tiket ini! Tiket ini tidak boleh hilang, karena kita harus memasukkan kembali tiket tersebut ke mesin barrier tiket di stasiun tujuan agar dapat keluar dari stasiun. Apabila tiket tersebut hilang, "good luck" deh karena kita harus menjelaskan panjang lebar kepada petugas di loket stasiun tentang stasiun asal kita dan apa yang terjadi, yang pastinya akan dikenai denda yang tinggi.

Vending machine dan loket untuk fare adjustment

Kalau kita salah beli tiket, dan harga tiket kurang dari harga yang seharusnya kita bayar, gerbang barrier tidak akan terbuka disertai dengan bunyi alarm "teeeeet". Sama halnya kalau saldo di kartu Suica/PASMO kita gak mencukupi, gerbang barrier juga gak akan terbuka, alarm berbunyi, dan warna sensor kartu di mesin barrier berubah menjadi merah. Jangan panik, kita tinggal cari mesin のりこし精算 (norikoshi seisan, pengubahan tarif karena terlewat, dalam bahasa Inggris yaitu "Fare Adjustment"), masukkan tiket kita dan mesin tersebut akan memberitahukan berapa biaya tambahan yang harus dibayar. Bayar sesuai jumlah tersebut dan kita akan diberikan tiket baru agar bisa keluar di stasiun itu. Sedangkan untuk pengguna kartu Suica/PASMO tinggal cari mesin isi ulang untuk tambah saldo di dalam kartu agar cukup bayar tarifnya.

Toukyou, saya datang!

Sebelum saya berangkat dari Jakarta, tentunya saya sudah merencanakan dengan rinci semua moda transportasi yang akan kami naiki selama di Toukyou. Untuk perjalanan dari Bandara Narita ke pusat kota, saya memilih untuk menggunakan Narita Express dengan membeli Suica & N'EX. Alasan yang pertama, karena pesawat kami baru mendarat di Narita jam 09:00 (berarti sekitar jam 10:00 baru keluar dari bandara), dan mustahil untuk mencapai hostel Toukyou Backpackers yang terletak 10 menit dari stasiun 南千住 (Minamisenju) sebelum jam 11:00 walaupun dengan naik Skyliner. Hostel tersebut memiliki curfew (jam pembatasan) setiap harinya pada jam 11:00-16:00, dan kita gak bisa masuk ke hostel pada jam tersebut. Alasan yang kedua, saya membutuhkan Suica untuk mempermudah seluruh perjalanan saya dengan menggunakan kereta.

Suasana basement terminal 1 Bandara Internasional Narita

Setelah mengambil koper, kami menuju JR East Travel Service Center yang terletak di basement terminal 1 Bandara Narita. Kita gak bisa kelewatan kantor JR ini karena lokasinya ada di seberang pintu masuk stasiun 成田空港 (Narita Kuukou), baik untuk platform JR ataupun Keisei. Tinggal liat aja signage berwarna merah menyala bertuliskan "JR EAST Travel Service Center". Saya juga berinisiatif untuk memecah uang ¥1000 menjadi uang koin ¥100×10. Uang koin ¥100 sangat diperlukan karena kami nanti akan menitipkan koper di loker koin yang sebagian besar hanya dapat dibayar dengan koin ¥100. Jadi kalau kita ingin menggunakan loker koin, jangan lupa untuk menukarkan uang kertas menjadi koin ¥100 disini, tinggal bilang ke petugasnya (dengan bahasa Inggris) dan mereka akan dengan senang hati menukarkan uang tersebut :) Selain mendapat tiket N'EX dan Suica, kita juga akan mendapat buku manual Suica & N'EX yang sangat berguna karena didalamnya ada peta jaringan kereta JR East. Buku manual Suica & N'EX ini juga dapat diunduh di situs JR East.

Tiket 成田エクスプレス (Narita Express)

Saran dari saya, setelah kita dapat tiket N'EX dan kartu Suica, langsung simpan Suica di dalam dompet agar gak salah pakai karena kita tidak butuh Suica sama sekali untuk naik N'EX. Platform Keisei di stasiun Narita Kuukou berada di gerbang kiri, platform JR berada di gerbang kanan. Masukkan tiket N'EX ke mesin barrier di plaftorm kanan (JR), lalu ambil kembali tiket N'EX tersebut. Ingat, jangan pakai Suica disini, kecuali kalau mau dapat masalah besar di Toukyou karena saldo Suica tersebut gak mencukupi buat bayar tarif perjalanan N'EX.

Di dalam gerbong 成田エクスプレス (Narita Express)

Kereta N'EX yang kami naiki berangkat dari Narita Kuukou sesuai jadwal, jam 10:15. Saya menempati tempat duduk 11A di gerbong ke-11. Sebagai informasi, gerbong ke-6 dan ke-12 adalah gerbong Green Car dan untuk menempatinya harus terlebih dahulu memesan tiket Green Car. Rangkaian N'EX terdiri dari 12 gerbong, yang seluruhnya akan melewati rute 成田空港 (Narita Kuukou) - 空港第2ビル (Kuukou Dainibiru) - 東京 (Toukyou). Di stasiun Toukyou, rangkaian N'EX akan terpisah menjadi dua bagian. Gerbong 1-6 N'EX yang saya naiki melanjutkan perjalanan ke arah 大船 (Oofuna), lalu gerbong 7-12 melanjutkan perjalanan ke arah 大宮 (Oomiya). Kereeen! ^_^

Layar informasi di dalam 成田エクスプレス (Narita Express) yang menunjukkan lokasi saat ini. Layar ini menampilkan banyak informasi yang berubah-ubah secara real-time.

Layar informasi di dalam 成田エクスプレス (Narita Express) yang menunjukkan kondisi jalur kereta lain dan cuaca. Suhu pada saat kami masuk Toukyou gak dingin, hanya 25°C, tapi ini akan berubah drastis di akhir hari. 

Layout tempat duduk di dalam N'EX mirip seperti di dalam pesawat (2-2), disertai dengan kompartemen kabin yang besar di langit-langitnya. Informasi perjalanan yang ditampilkan di monitor sangat lengkap, karena juga ditampilkan dalam bahasa Inggris, Mandarin, dan Korea. Layar monitor gak cuma menampilkan pengumuman stasiun berikutnya, tapi juga informasi tentang posisi real-time kereta saat ini beserta waktu yang dibutuhkan untuk sampai di stasiun berikutnya, kondisi jalur kereta lainnya, sampai ke informasi cuaca lokal.

Jalur-jalur rel paralel di sepanjang perjalanan

Ladang kuning yang terhampar luas

Apartemen di prefektur Chiba

Perlintasan kereta yang sebidang jalan kecil

Kereta jalur 総武快速 (Soubu Kaisoku) yang jalurnya digunakan oleh Narita Express 

Sepanjang perjalanan, kami gak berhenti bandingin kondisi di Jepang dengan kondisi di Indonesia yang sangat kontras. Karena capek denger kata "Indonesia", kami bikin aturan yaitu dilarang mengucapkan kata tersebut selama disini, dan kami akhirnya mengganti kata "Indonesia" dengan kata "negara itu". Di tulisan ini, saya juga akan menulis kata "negara itu" tiap saya akan membandingkan dengan kondisi di Jepang. Jadi kalau saya bilang "negara itu", maksudnya adalah Indonesia ya, hehe... :P

Perjalanan kami dengan N'EX membutuhkan waktu 61 menit, kami akhirnya sampai di stasiun Toukyou jam 11:16. Rencana kami selanjutnya adalah mengunjungi 上野公園 (Ueno Kouen, Taman Ueno), dengan terlebih dahulu menyimpan koper di loker koin stasiun Ueno.

Bersambung ke bagian 3...

No comments:

Post a Comment